Senin, 09 April 2012

PEMBAGIAN TUGAS DALAM ORGANISASI


PEMBAGIAN TUGAS DALAM ORGANISASI



Pembagian tugas mutlak dilakukan dalam organisasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan. Agar tidak menimbulkan penumpukan pekerjaan pada satu titik dan kekosongan pada titik yang lain. supaya ada pegawai yang sedang main game dan ngobrol tetapi yang lain sibuk dengan pekerjaannya. Jika ini dibiarkan mengakibatkan kecemburuan social dan kesenjangan social, apalagi dalam organisasi pemerintah, terutama dikalangan PNS timbul istilah Pintar Goblok Gaji Sama (PGGS).. Apalagi prestasi kerja bukan menjadi tolak ukur keberhasilan, tetapi mengedepankan IP (Indeks Pendekatan). Hal ini membuat suasana kerja menjadi tidak kompetitif, sehingga setiap anggota bukan berusaha bagaimana menjalankan tugas sebaik-baiknya tetapi bagaimana             memikat hati pimpinan sedekat-dekatnya. Sedangkan DP3 yang ada sebagai pedoman mengukur prestasi kerja anggota organisasi cendrung bersifat subyek dari atasan, semestinya menggunakan tolak ukur yang lebih terukur seperti seberapa banayak tugas yang berhasil dapat dia selesaikan.
Setiap organisasi harus diberi beban tugas sesuai latar belakang dan kemampuannya. Tugas dan tanggung jawab seperti dua sisi mata uang yang saling mengkait. Setiap anggota harus bertanggung jawab terhadap setiap pelaksanaan tugasnya sesuai tupoksi yang dimiliki. Walaupun secara komando “tidak ada prajurit yang salah yang salah adalah komandan”. Namun kesadaran tanggung jawab harus ditanamkan pada setiap anggota organisasi, agar setiap pelaksanaan pekerjaan jelas siapa yang memiliki tanggung jawab. Inti pembagian tugas adalah anggota organisasi mengetahui siapa mengerjakan apa.
Pembagian tugas berfungsi agar tidak timbul manajemen “tukang sate”, dia meraut lidi, dia yang menusuk sate, dia yang membakar sate, dia yang membuat sambal, semua dia yang melakukan. Organisasi yang menerapkan menejemen “tukang sate” , organisasai tidak sehat, harus ada pembagian tugas dengan jelas, siapa yang mengonsep surat, siapa mengangendakan surat, siapa yang mengetik, siapa yang mengantar surat. Bukan “semua untuk satu” atau “satu untuk semua”.
Pembagian tugas akan menimbulkan kerjasama antar anggota organisasi  terjalin. Inilah ciri organisasai modern. Dimana, penyelesaian pekerjaan tidak mengandalkan individu tetapi kerja tim (Team work).
Pembagian tugas yang jelas, akan memberikan tanggung jawab pada setiap anggota organisasi, dalam melaksanakan tugas akan terjalin kerjasama, slogan “bersama kita biasa” akan dapat digunakan untuk mengembangkan organisasi kearah yang lebih baik di masa yang akan datang.
Organisasi masa depan adalah organisasai yang mau berubah dan  dapat beradaptasi dengan arus perubahan zaman yang sangat cepat. “Ikuti arus, jangan melawan arus, tapi menepi agar tidak terbawa arus”.



3 komentar: