PEMBAGIAN TUGAS DALAM ORGANISASI
Pembagian
tugas mutlak dilakukan dalam organisasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam
pelaksanaan pekerjaan. Agar tidak menimbulkan penumpukan pekerjaan pada satu
titik dan kekosongan pada titik yang lain. supaya ada pegawai yang sedang main
game dan ngobrol tetapi yang lain sibuk dengan pekerjaannya. Jika ini dibiarkan
mengakibatkan kecemburuan social dan kesenjangan social, apalagi dalam organisasi
pemerintah, terutama dikalangan PNS timbul istilah Pintar Goblok Gaji Sama
(PGGS).. Apalagi prestasi kerja bukan menjadi tolak ukur keberhasilan, tetapi
mengedepankan IP (Indeks Pendekatan). Hal ini membuat suasana kerja menjadi
tidak kompetitif, sehingga setiap anggota bukan berusaha bagaimana menjalankan
tugas sebaik-baiknya tetapi bagaimana memikat
hati pimpinan sedekat-dekatnya. Sedangkan DP3 yang ada sebagai pedoman mengukur
prestasi kerja anggota organisasi cendrung bersifat subyek dari atasan,
semestinya menggunakan tolak ukur yang lebih terukur seperti seberapa banayak
tugas yang berhasil dapat dia selesaikan.
Setiap
organisasi harus diberi beban tugas sesuai latar belakang dan kemampuannya. Tugas
dan tanggung jawab seperti dua sisi mata uang yang saling mengkait. Setiap
anggota harus bertanggung jawab terhadap setiap pelaksanaan tugasnya sesuai
tupoksi yang dimiliki. Walaupun secara komando “tidak ada prajurit yang salah
yang salah adalah komandan”. Namun kesadaran tanggung jawab harus ditanamkan
pada setiap anggota organisasi, agar setiap pelaksanaan pekerjaan jelas siapa
yang memiliki tanggung jawab. Inti pembagian tugas adalah anggota organisasi
mengetahui siapa mengerjakan apa.
Pembagian
tugas berfungsi agar tidak timbul manajemen “tukang sate”, dia meraut lidi, dia
yang menusuk sate, dia yang membakar sate, dia yang membuat sambal, semua dia
yang melakukan. Organisasi yang menerapkan menejemen “tukang sate” ,
organisasai tidak sehat, harus ada pembagian tugas dengan jelas, siapa yang
mengonsep surat, siapa mengangendakan surat, siapa yang mengetik, siapa yang
mengantar surat. Bukan “semua untuk satu” atau “satu untuk semua”.
Pembagian
tugas akan menimbulkan kerjasama antar anggota organisasi terjalin. Inilah ciri organisasai modern. Dimana,
penyelesaian pekerjaan tidak mengandalkan individu tetapi kerja tim (Team
work).
Pembagian
tugas yang jelas, akan memberikan tanggung jawab pada setiap anggota
organisasi, dalam melaksanakan tugas akan terjalin kerjasama, slogan “bersama
kita biasa” akan dapat digunakan untuk mengembangkan organisasi kearah yang
lebih baik di masa yang akan datang.
Organisasi
masa depan adalah organisasai yang mau berubah dan dapat beradaptasi dengan arus perubahan zaman
yang sangat cepat. “Ikuti arus, jangan melawan arus, tapi menepi agar tidak
terbawa arus”.
izin copy ya untuk jawab tugas :)
BalasHapusTrimakasih infonya
BalasHapusMAKASIIHH KAKAKKKK
BalasHapus